Kisahbergurunya nabi musa a.s disebut dalam alquran surah? Question from @Cantka - Sekolah Menengah Pertama - B. arab. Search. Articles Register ; Cantka @Cantka. December 2018 1 204 Report. Kisah bergurunya nabi musa a.s disebut dalam alquran surah?.. muhchaidirali Surah al - kahfi ayat 65 sampai 82. 2 votes Thanks 3. More Questions
KisahNabi Musa dan Doa-Doa yang Dipanjatkannya dalam Surat al-Qashash. Kisah adalah salah satu media yang digunakan al-Qur'an untuk menyampaikan pesan-pesan Ilahiyah kepada manusia. Melalui kisah, manusia diharapkan mampu mengambil ibrah atau pesan pelajaran maupun keteladanan ( Shihab, Kaidah Tafsir ). Seperti halnya saat membaca kisah
Banyakcerita yang mengisahkan pertemuan para sahabat dan tabi'in dengan Nabi Khidir. Di antara semua kisahnya, kisah bersama Nabi Musa lah yang paling terkenal. Bahkan kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Ilustrasi Nabi Khidir.
. Jakarta - Nabi Musa AS dikisahkan mencari ilmu tentang kebijaksanaan kepada seorang hamba Allah SWT. Kisah bergurunya Nabi Musa AS ini disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al Kahfi ayat mufasir sebagaimana disebutkan dalam sejumlah kitab tafsir mengatakan, guru Nabi Musa AS yang dimaksud dalam hal ini adalah Nabi Khidir AS. Allah SWT berfirman dalam surah Al Kahfi ayat 65,فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا Artinya "Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami."Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya, seorang hamba yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Nabi Khidir AS. Pendapat ini bersandar pada sejumlah hadits shahih dari Rasulullah yang dimaksud dengan rahmat sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Kementerian Agama RI adalah wahyu kenabian dan yang dimaksud ilmu adalah pengetahuan tentang hal bergurunya Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS diceritakan mulai dari ayat 60 surah Al Kahfi dan diakhiri pada ayat ke-80. Berikut قَالَ مُوْسٰى لِفَتٰىهُ لَآ اَبْرَحُ حَتّٰٓى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا ٦٠Artinya Ingatlah ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua laut atau aku akan berjalan terus sampai bertahun-tahun." QS Al Kahfi 60فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ سَرَبًا ٦١Artinya Ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut, mereka lupa ikannya, lalu ikan mereka melompat mengambil jalan ke laut itu. QS Al Kahfi 61فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتٰىهُ اٰتِنَا غَدَاۤءَنَاۖ لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هٰذَا نَصَبًا ٦٢Artinya Ketika mereka telah melewati tempat itu, Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan kita. Sungguh, kita benar-benar telah merasa letih karena perjalanan kita ini." QS Al Kahfi 62قَالَ اَرَاَيْتَ اِذْ اَوَيْنَآ اِلَى الصَّخْرَةِ فَاِنِّيْ نَسِيْتُ الْحُوْتَۖ وَمَآ اَنْسٰىنِيْهُ اِلَّا الشَّيْطٰنُ اَنْ اَذْكُرَهٗۚ وَاتَّخَذَ سَبِيْلَهٗ فِى الْبَحْرِ عَجَبًا ٦٣Artinya Dia pembantunya menjawab, "Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa bercerita tentang ikan itu dan tidak ada yang membuatku lupa untuk mengingatnya, kecuali setan. Ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh." QS Al Kahfi 63قَالَ ذٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِۖ فَارْتَدَّا عَلٰٓى اٰثَارِهِمَا قَصَصًاۙ ٦٤Artinya Dia Musa berkata, "Itulah yang kita cari." Lalu keduanya kembali dan menyusuri jejak mereka semula. QS Al Kahfi 64فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا ٦٥Artinya Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya dari sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami. QS Al Kahfi 65قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا ٦٦Artinya Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar dari apa yang telah diajarkan kepadamu untuk menjadi petunjuk?" QS Al Kahfi 66قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٦٧Artinya Dia menjawab, "Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku. QS Al Kahfi 67وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا ٦٨Artinya Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentangnya?" QS Al Kahfi 68قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا ٦٩Artinya Dia Musa berkata, "Insyaallah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." QS Al Kahfi 69قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ࣖ ٧٠Artinya Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang apa pun sampai aku menerangkannya kepadamu." QS Al Kahfi 70فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَاۗ قَالَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَاۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا اِمْرًا ٧١Artinya Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika menaiki perahu, dia melubanginya. Dia Musa berkata, "Apakah engkau melubanginya untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar." QS Al Kahfi 71قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٧٢Artinya Dia berkata, "Bukankah sudah aku katakan bahwa sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku?" QS Al Kahfi 72قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا ٧٣Artinya Dia Musa berkata, "Janganlah engkau menghukumku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebaniku dengan kesulitan dalam urusanku." QS Al Kahfi 73فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُّكْرًا ۔ ٧٤Artinya Kemudian, berjalanlah keduanya, hingga ketika berjumpa dengan seorang anak, dia membunuhnya. Dia Musa berkata, "Mengapa engkau membunuh jiwa yang bersih bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau benar-benar telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar." QS Al Kahfi 74۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا ٧٥Artinya Dia berkata, "Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku?" QS Al Kahfi 75قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا ٧٦Artinya Dia Musa berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu. Sungguh engkau telah mencapai batas yang wajar dalam memberikan uzur maaf kepadaku." QS Al Kahfi 76فَانْطَلَقَا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗ ۗقَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا ٧٧Artinya Lalu, keduanya berjalan, hingga ketika keduanya sampai ke penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu keduanya. Kemudian, keduanya mendapati dinding rumah yang hampir roboh di negeri itu, lalu dia menegakkannya. Dia Musa berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu." QS Al Kahfi 77قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا ٧٨Artinya Dia berkata, "Inilah waktu perpisahan antara aku dan engkau. Aku akan memberitahukan kepadamu makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya. QS Al Kahfi 78اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا ٧٩Artinya Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Maka, aku bermaksud membuatnya cacat karena di hadapan mereka ada seorang raja zalim yang mengambil setiap perahu yang baik secara paksa. QS Al Kahfi 79وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًا ۚ ٨٠Artinya Adapun anak itu yang aku bunuh, kedua orang tuanya mukmin dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya untuk durhaka dan kufur. QS Al Kahfi 80Kisah Bergurunya Nabi Musa AS dalam HaditsSelain disebutkan dalam Al-Qur'an, kisah bergurunya Nabi Musa AS juga diterangkan dalam hadits shahih. Salah satunya sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Bukhari dari Ubay ibnu Ka'b RA yang mendengarnya dari Rasulullah saat itu Nabi Musa AS berkhutbah di hadapan kaum bani Israil dan menanyakan kepada mereka siapa orang yang paling berilmu. Tidak ada seorang pun dari kaumnya yang menjawab. Lalu, Nabi Musa AS mengatakan bahwa dialah orang yang paling berilmu alim.Allah SWT lantas menegurnya karena Nabi Musa AS tidak menisbatkan ilmu kepada Allah SWT. Lalu turunlah wahyu yang menyebut bahwa Allah SWT memiliki seorang hamba yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan yang lebih alim daripada Nabi Musa yang dimaksud dalam hal ini adalah Nabi Khidir AS. Lalu Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT bagaimana caranya agar bisa bertemu dengan hamba yang paling alim tersebut. Lalu, hadits ini pun menjelaskan tentang kisah bergurunya Nabi Musa AS kepada Nabi Khidir AS sebagaimana penafsiran surah Al Kahfi ayat Video "Gimana Cara Baca Huruf Braille, Simak Penjelasannya!" [GambasVideo 20detik] kri/erd
Musa AS, Nabi yang Paling Banyak Dikisahkan Dalam Al-Qur’an Banyak orang yang menduga bahwa kisah Nabi Muhammad SAW paling banyak diceritakan dalam Alquran. Sebab Alquran adalah mukjizat yang diberikan kepada Rasulullah SAW. Namun sebenarnya, Nabi Musa AS adalah nabi yang kisahnya paling banyak diceritakan dalam Alquran. Nabi Musa disebutkan lebih dari 120 kali dalam kitab suci Nabi Musa AS banyak disebutkan dalam berbagai surah dan diceritakan dengan sangat rinci. Secara detail, kisah Nabi Musa AS diceritakan dalam surat Al-Baqarah, Al-A’raf, Thaha, dan al-Qashas. Mengapa Lalu mengapa kisah nabi Musa AS justru paling banyak disebutkan dalam Alquran? Rupanya ada tiga penyebab mengapa kisah nabi Musa AS banyak diceritakan dalam pertama yaitu karena Musa AS adalah nabi yang paling banyak menerima ujian. Dalam surat Thaha ayat 40, Allah menyebutkan bahwa Nabi Musa AS adalah nabi yang paling banyak memiliki cobaan. Allah berfirman, “Aku akan mengujimu dengan berbagai macam ujian.” QS. Thaha 40Nabi Musa AS mengalami beragam kesulitan dalam hidupnya karena terlahir saat Mesir berada di bawah kepemimpinan Fir’aun. Fir’aun merupakan raja zalim yang menyebut dirinya sendiri sebagai tuhan. Sebagaimana disebutkan dalam Surat An-Nazi’at Ayat 24 Firaun berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi ” QS. An-Nazi’at Ayat 24Saat itu, orang-orang Yahudi dan anak-anak Israel berada pada tingkatan terendah masyarakat Mesir serta menjadi budak dan pelayan. Dalam kondisi tersebut, Musa mengalami cobaan yang berat dengan menghadapi Firaun dan menghadapi kaum Bani Israil yang keras kepala. Kisah Nabi Musa AS banyak disebutkan dalam Al Qur’an agar menjadi bahan pelajaran bagi seluruh umat islam. Sebab kisah Nabi Musa AS tidak hanya berhubungan dengan dirinya sebagai pribadi, namun juga berhubungan dengan kaum yang diselamatkan dari pimpinan tirani yang karena kisah Nabi Musa AS memiliki kesamaan dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itulah kisah Nabi Musa AS mendapatkan perhatian khusus di dalam Al Qur’an. Apa yang terjadi pada bangsa Israel juga terjadi pada umat Nabi Muhammad. Dalam kehidupan Nabi Musa AS, Firaun mewakili rezim tirani yang bengis. Sementara itu dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, para pemimpin suku Quraisy mewakili tirani yang menganiaya para budak dan orang yang yang ketiga, pengalaman hidup Nabi Musa AS dengan umatnya dapat memberi manfaat bagi umat islam. Salah satunya, agar tidak mencontoh perilaku Bani Israil yang keras kepala. Seperti saat umat Bani Israil begitu keras kepala dan berdebat tentang sapi. Saat itu Bani Israil diperintah Allah untuk menyembelih seekor sapi, namun mereka berbantah-bantah dan selalu menanyakan tentang spesifikasi sapi tersebut. Kisah tersebut akan mengajarkan umat islam untuk menghindari perdebatan tidak penting seperti yang dilakukan oleh umat mengapa kisah Nabi Musa AS justru lebih banyak disebutkan dalam Al Qur’an dibandingkan dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Pertama, yaitu karena Nabi Musa AS adalah Nabi yang paling banyak mendapatkan ujian, Nabi Musa AS memiliki kesamaan kisah perjuangan dengan Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW sama-sama berjuang melakukan pembebasan dari tirani yang zalim dan berjuang memimpin umatnya. Sedangkan yang ketiga, agar umat islam tidak keras kepala dan melakukan perdebatan-perdebatan tidak penting seperti yang dilakukan oleh kaum Bani a’lam.
loading...Nama Nabi Musa disebut sebanyak 136 kali dalam Al-Quran Al-Kariim. Foto ilustrasi/ist Nabi Musa 'alaihissalam adalah satu di antara lima Rasul yang mendapat gelar Ulul 'Azmi, golongan Rasul pilihan karena mempunyai ketabahan luar biasa. Selain Musa, empat Nabi lainnya yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Isa dan Muhammad shallallahu 'alaihi Musa Mose, Musse, Moses adalah Nabi yang diutus untuk Bani Israel dan Fir'aun gelar raja Mesir. Beliau menerima Kitab Taurat dari Allah dan dijuluki Kalimullah كليم الله yang artinya orang yang diajak bicara oleh Al-Qur'an, nama Nabi Musa disebut sebanyak 136 kali. Beliau lahir saat terjadi penindasan Firaun terhadap Bani Israel. Nasab beliau tersambung sampai kepada Nabi Ibrahim yaitu Musa bin Imran bin Fahis bin 'Azir bin Lawi bin Ya'qub bin Ishaq bin kumpulan doa Nabi Musa yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Doa ini dapat diamalkan umat Doa Berlindung dari Kejahilanأَعُوذُ بِٱللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ ٱلْجَٰهِلِينَA'udzu billaahi an Akuuna Minal-JaahiliinArtinya "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". QS Al-Baqarah Ayat 67Dikisahkan, ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya Bani Israil "Sesungguhnya Allah telah memerintah kalian untuk menyembelih sapi betina." Perintah ini untuk menyingkap pelaku yang membunuh salah seorang dari mereka. Musa meminta mereka untuk menyembelih sapi betina mana saja, namun mereka memberatkan diri dan mengingkari Musa dengan penuh kesombongan dan berkata "Hai Musa, Apakah kamu ingin mengolok-olok kami?" Maka Musa menjawab dengan doa di atas. 2. Doa Memohon Ampunan dari Kesalahanَبِّ اِنِّىۡ ظَلَمۡتُ نَفۡسِىۡ فَاغۡفِرۡ لِىۡ فَغَفَرَ لَهٗؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُRabbi innii zholamtu nafsii faghfir lii faghafaralah; innahuu Huwal Ghafuurur "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku." Maka Dia Allah mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." QS Al-Qasas Ayat 16Doa ini merupakan munajat Nabi Musa memohon ampunan Allah karena telah membunuh orang lain. Dikisahkan, ketika Musa masuk ke sebuah kota Memphis dimana penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; seorang dari golongannya Bani Israel dan seorang lagi dari musuhnya kaum Firaun. Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya. Lalu Nabi Musa meninjunya dan orang itu mati. Kemudian Nabi Musa mengangkata tangan seraya berdoa dengan doa di atas. 3. Doa Taubat dari Kesalahanرَبِّ بِمَاۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ فَلَنۡ اَكُوۡنَ ظَهِيۡرًا لِّلۡمُجۡرِمِيۡنَRabbi bimaaa an'amta 'alaiyya falan akuuna zhahiiral "Ya Tuhanku! Demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa." QS Al-Qashas Ayat 17Dikisahkan, saat Nabi Musa menyadari kesalahannya membunuh jiwa yang tidak berhak dibunuh, beliau memohon ampun kepada Tuhan dengan doa di atas. Maka Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang mengampuni kesalahan Nabi Musa. Dengan pengampunan itu, hati Nabi Musa menjadi tenteram dan bebas dari Doa Berlindung dari Orang-orang Zalimرَبِّ نَجِّنِىۡ مِنَ الۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَRabbi najjinii minal qawmizh zhaalimiinArtinya "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu." QS. Al-Qashas Ayat 21Menurut riwayat, setelah Nabi Musa membunuh kaum Fir'aun tersebut, beliau mendapat kabar bahwa pembesar negeri Mesir Fir'aun memerintahkan kepada tentaranya supaya mengejarnya sampai ke jalan-jalan kecil. Nabi Musa pun keluar dari kota itu dengan perasaan waswas, maka beliau berdoa kepada Allah dengan doa di atas.
Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayIslam mengenal nabi sebagai seorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Jumlahnya sangat banyak, yaitu sekitar 120 ribu. Jumlah ini disebutkan Rasulullah SAW dalam hadist berikutقلت يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الْأَنْبِيَاءُ ؟ قَالَ مِائَةُ أَلْفٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا، قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمِ الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ؟ قَالَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا“Aku berkata wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Nabi? Rasulullah menjawab Nabi ada orang. Aku berkata wahai Rasulullah, ada berapa jumlah Rasul? Rasulullah menjawab Rasul ada 313 orang, mereka sangat banyak” HR. Ibnu Hibban didhaifkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [2/79].Namun di antara semuanya, hanya 25 nabi saja yang wajib diketahui oleh setiap Muslim. Kisah mereka diabadikan dalam Alquran dan hadist untuk diambil pelajarannya. Dalam Alquran, Allah juga mengisahkan sosok nabi misterius yang bernama Nabi Khidir. Kisahnya diabadikan dalam Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Seperti apa sosok Nabi Khidir? Sosok Nabi Khidir Nabi Khidir adalah sosok yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk memberikan pelajaran kepada umat Muslim. Nama Nabi Khidir berasal dari bahasa Arab الخضر yang artinya 'seseorang yang hijau' atau 'seseorang yang melambangkan kesegaran jiwa dan pengetahuan'. Kisah Nabi Khidir banyak dibahas oleh cendekiawan Islam. Beberapa pendapat mengatakan bahwa sosoknya masih ada hingga saat ini. Sahabat Rasulullah SAW, Ibnu Abbas, mengatakan bahwa Nabi Khidir adalah salah seorang anak cucu Nabi Adam yang taat beribadah kepada Allah dan ditangguhkan ajalnya. Namun pendapat Ibnu Abbas ini masih diperdebatkan oleh para ulama. Kisah Nabi Khidir juga banyak diriwayatkan oleh para sahabat. Beliau dikenal sebagai orang shalih yang memiliki keistimewaan di sisi Allah. Banyak cerita yang mengisahkan pertemuan para sahabat dan tabi’in dengan Nabi antara semua kisahnya, kisah bersama Nabi Musa lah yang paling terkenal. Bahkan kisah ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat 60-82. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayKisah Nabi Khidir Bersama Nabi Musa ASKisah ini bermula ketika Nabi Musa berdiri di depan kumpulan orang Bani Israil dan kemudian ia ditanya, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Lalu Musa menjawab, “Aku." Kemudian turunlah peringatan dari Allah SWT, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”Nabi Musa pun bertanya siapakah orang yang lebih berilmu darinya itu dan di mana orang tersebut bisa ditemui. Lalu Allah menjawab, “Bawalah bersama kamu seekor ikan di dalam sangkar. Sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.”Akhirnya Nabi Musa berangkat menemui orang itu bersama pembantunya. Sesampainya di sana, ia menemui sosok laki-laki yang berdiri di batu tempat bertemunya dua lautan. Orang itu kemudian dikenal dengan Nabi Khidir. Nabi Musa pun menyampaikan keinginannya untuk berguru kepada kepada beliau. Namun Nabi Khidir mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Musa tidak akan sabar jika bersamanya. Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." Akhirnya Nabi Khidir pun mengizinkan Musa untuk berguru padanya dengan satu syarat, yaitu jangan menanyakan apa pun sampai ia menerangkannya sendiri kepada Nabi Musa. Ilustrasi Nabi Khidir. Foto pixabayPerjalanan mereka dimulai dengan menaiki sebuah perahu. Di tengah perjalanan, Nabi Khidir melubangi perahu tersebut, sehingga perahu itu tenggelam ke dasar air. Nabi Musa tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Nabi Khidir, sehingga ia pun bertanya kepadanya. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa pun meminta maaf dan berjanji untuk tidak bertanya lagi. Mereka melanjutkan perjalanan dan menjumpai seorang anak muda. Kemudian Nabi Khidir membunuh anak muda tersebut. Nabi Musa kembali menanyakan alasan Nabi Khidir melakukan perbuatan tersebut. Nabi Khidir memperingatkan kembali janji Nabi Musa di awal. Kemudian Nabi Musa mengatakan, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku."Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri. Mereka meminta dijamu oleh penduduknya, namun penduduk tersebut enggan melakukannya. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir memerintahkan Nabi Musa memperbaiki dinding suatu rumah yang rusak di daerah tersebut bersamanya. Kali ini Nabi Musa kembali tidak kuasa untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Lalu Nabi Khidir pun berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya." Kemudian Nabi Khidir pun menjelaskan semuanya."Adapun perahu itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan perahu itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap adapun anak muda itu, maka kedua orangtuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan seorang anak lain yang lebih baik kesuciannya daripada anak itu dan lebih sayang kepada ibu bapaknya.Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya."Akhirnya Nabi Musa pun mengambil hikmah dari setiap perbuatan yang dilakukan Nabi Khidir. Ia merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan Allah dengan seorang hamba yang shalih. Seseorang yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat ia pelajari, yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini hanya diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
kisah bergurunya nabi musa alaihissalam disebutkan dalam alquran surah